MALUKU UTARA – Jelang Sail Tidore 2022 yang akan digelar pada beberapa bulan ke depan, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan mulai mempersiapkan hal-hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya dengan melakukan kegiatan bakti sosial bersih-bersih, lokasi bersih-bersih di taman Tugulufa Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara, Rabu (12/1/2022).
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, SE., saat memimpin apel menyampaikan bahwa, semua berharap dan menginginkan Tidore ini maju, tidak ada satu orang pun yang menginginkan daerah ini tidak maju, semua ingin Kota Tidore Kepulauan harus ada perubahan, yang namanya perubahan itu butuh tenaga butuh kerja keras, kegiatan seperti ini kadang ada yang setuju dan ada yang malas hadir, tapi mau dan tidak kita harus hadir dan mau laksanakan, kita harus jadi contoh, kita tidak boleh mengharapkan kepada masyarakat saja, tapi sebagai ASN, kita harus menunjukan kedisiplinan dan pelayanan.
“Jadi kerja bakti ini untuk menyambut Sail Tidore bukan cuma 2 hari, tadi saya minta kepada Pak Sekda Tikep, kalau boleh dalam 1 minggu ini kita fokus pembersihan lokasi taman Tugulufa maupun eks kantor bupati, karena eks kantor bupati nanti disiapkan untuk tempat parkir, jika kita mau bagus itu butuh tenaga mantap juga, ingin perubahan namun jika kita hanya berdiam diri maka yakin dan percaya perubahan itu tidak akan terjadi, ” ungkapnya.
Lanjutnya, perubahan itu harus diikuti dengan tindakan nyata bukan hanya sekedar beretorika, jika ingin melihat perubahan nyata maka kita perlu melakukan tindakan nyata. Ini baru permulaan di tahun 2022, kita masyarakat Kota Tidore Kepulauan harus bersyukur, alhamdulillah dengan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT, dengan hadirnya Sail Tidore.
Kegiatan Sail Tidore ini adalah kegiatan internasional, alhamdulillah Tidore sebagai tuan rumah, awal yang baik bagi Kota Tidore Kepulauan, ini baru kita buktikan kepada pemerintah pusat, bahwa meski Kota Tidore Kepulauan terlihat sangat kecil di peta, tapi untuk lingkup negara, Tidore ini sangat besar jasanya. Tanpa Tidore, Indonesia ini tidak lengkap, tanpa Tidore tidak ada Sabang samapai Marauke, karena disitu ada campur tangan jasa perjuangan Sultan Tidore.
“Ini merupakan sejarah nyata yang perlu kita tunjukan kepada dunia, maka perlunya kebersamaan dan kerja sama, ” ujarnya.
“Sekarang ASN saya minta kita bersatu, kita rapatkan barisan, sampingkan perbedaan, mari satukan pemahaman kita , satukan langkah kita, untuk menjemput perubahan Tidore kedepan yang lebih baik”, pungkasnya.
“Sebuah perubahan tanpa pengorbanan tidak akan mungkin terjadi, mau perubahan ya perlu pengorbanan, korban tenaga, waktu, harus hadir kerja, jaga selalu kebersamaan dan kekompakan, kerja bakti sosial ini sampai hari Minggu baru selesai, untuk dinas yang melakukan pelayanan urgen seperti rumah sakit, puskesmas, diperbolehkan untuk tidak mengikuti bakti sosial, namun jika pegawai yang dinas malam, siangnya beristirahat sedikit dulu baru datang berpartisipasi, nanti diabsen kehadirannya oleh BKD Kota Tidore Kepulauan”, tutupnya.